Selasa, 27 November 2012

Apakah Otonomi Daerah di Indonesia Sudah Berjalan dengan Baik?

*
Otonomi daerah selama ini masih menjadi primadona untuk diperbincangkan, terlebih pada Negara kesatuan seperti Indonesia yang menganut demokrasi, sudah selayaknya untuk memberikan kewenangan kepada daerah supaya terjadi kesetaraan antar daerah. Namun dalam pelaksanaannya, otonomi daerah banyak mengalami kendala, sehingga menjadi hambatan dalam pelaksanaan otonomi daerah.
Dari aspek social budaya, kebijakan otonomi daerah merupakan pengakuan terhadap keanekaragaman daerah, baik itu suku bangsa, agama, nilai-nilai sosial, dan budaya serta potensi lainnya yang terkandung di daerah. Pengakuan pusat terhadap keberagaman daerah merupakan suatu nilai penting bagi eksistensi daerah. Dengan pengakuan tersebut, daerah akan merasa setara dan sejajar dengan suku bangsa lainnya, hal inia kan sangat berpengaruh terhadap upaya mempersatukan bangsa dan negara.
Otonomi daerah telah memberikan kewenangan yang cukup luas kepada pemerintah daerah untuk membangun daerahnya sesuai dengan visi masing-masing daerah. Kesempatan ini seharusnya dapat dimanfaatkan pemerintah daerah untuk meningkatkan peran masyarakat agar pembangunan yang dilakukan benar-benar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Keberadaan otonomi daerah seharusnya membuat pembangunan di Indonesia menjadi lebih baik dan berdampak besar terhadap kesejahteraan masyarakatnya. Dengan sernangat otonomi tersebut, pemerintah daerah hendaknya memberikan peluang yang besar kepada masyarakat agar berpartisipasi dalam pembangunan karena tujuan otonomi daerah itu sendiri adalah untuk mempercepat tercapainya kesejahteraan rakyat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat.
Delapan tahun sejak banyak kewenangan pemerintah pusat dilimpahkan ke daerah, ternyata lebih banyak mengecewakan daripada memuaskan. Mengecewakan, karena tujuan utama otonomi daerah justru semakin jauh dari pencapaian. Sementara itu, segi negatif lebih banyak, diantaranya tumbuh suburnya korupsi di daerah-daerah, terjadinya persaingan tidak sehat di daerah-daerah. 
Otonomi dilakukan juga dengan harapan agar daerah memiliki daya saing dan keunggulan lokal. Akan tetapi, bersama berpindahnya kewenangan pusat ke daerah, nyatanya tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat masih jauh dari tercapai. Buktinya, jumlah orang miskin tidak menurun. Yang juga memprihatinkan adalah bersama berpindahnya pengelolaan anggaran negara dari pusat ke daerah, berpindah pula praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Kasus-kasus korupsi yang semula lebih sering terungkap di pusat, kini menjadi fenomena yang terjadi di daerah-daerah.
Menurut saya, agar otonomi daerah bisa terlaksana dengan baik, sebaiknya kepala daerah harus dikontrol dan meningkatkan standar pelayanan publik di daerahnya. Begitu pula Kepala daerah tingkat propinsi, Gubernur, adalah wakil pemerintah pusat, sebaiknya tidak dipilih tetapi diangkat oleh presiden, sehingga ada loyalitas ke pemerintah pusat.
Otonomi daerah sangat juga sangat penting menurut saya, karena biar bagaimanapun pemerintah pusat punya porsi tersendiri dalam menangani berbagai problem yang ada di berbagai daerah . Peraturan yang mengesampingkan pemerintah daerah pada beberapa kebijakan seharusnya diperbarui agar pemerintah daerah benar-benar mandiri dan benar- dapat menggunakan wewenangnya untuk dapat menyejahterakan dan menambah pendapat daerah.

Kamis, 22 November 2012

Gambaran Sistem Demokrasi di Indonesia

*

Demokrasi yang dianut di Indonesia, yaitu demokrasi berdasarkan Pancasila. Demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang bersumber pada falsafah dan kepribadian bangsa Indonesia, perwujudannya ditentukan dalam pembukaan UUD 1945. Penulis merasa, bahwa sistem demokrasi di Indonesia tengah macet sekarang ini. Banyak sekali kelemahan dalam sistem ini. Keberadaan partai politik yang tidak bermoral dan media yang kurang kritis dapat memperburuk pelaksanaan demokrasi.
Salah satu contohnya yaitu penyingkiran rakyat miskin karena demokrasi di kuasai oleh kaum kaya raya. Peran rakyat miskin saat ini semakin tertindas serta terjadi banyak penggusuran di negeri ini. Pada saat sekarang sering kita saksikan penguasa yang senang melakukan penggusuran terhadap rakyat kecil. Awal-awalnya mereka melakukan penggusuran itu untuk ketertiban dan keamanan. Namun, lama-kelamaan penggusuran yang dilakukan mulai tampak motif ekonominya. Pemerintah lebih memilih memberikan lahan kepada penguasa untuk membangun Mall-mall dari pada memberikan tempat untuk berdagang. Pemerintah lebih memilih membangun stadion olahraga yang megah dan luas daripada memperbaiki jalan kampung. Pemerintah saat ini juga memberikan izin untuk pembuatan gedung DPR dengan dana triliunan, sementara masih banyak rakyat miskin di negeri ini. pemerintah tidak pernah menghiraukan peran rakyat kecil. 
Banyak rakyat miskin yang kehilangan tempat tinggalnya akibat dari penggusuran yang dilakukan pemerintah dan penguasa. Selain itu, layanan publik yang memang semakin banyak didirikan, seperti sekolah maupun rumah sakit. Akan tetapi, layanan ini makin sulit untuk dijangkau karena harganya jauh dari jangkauan rakyat. Demokrasi disini lebih sering mentelantarkan rakyat kecil. Saat ini orang-orang yang kaya ini menjadi penguasa baru dalam demokrasi. Sementara rakyat miskin menjadi tertindas. Menurut saya, bahwa demokrasi memang bukan untuk rakyat, sebab rakyat yang harusnya mendapatkan perhatian khusus, nyatanya malah ditelantarkan.
Bohong besar, jika demokrasi kemudian mempunyai harapan akan memakmurkan rakyat. Karena memang belum ada bukti yang memberikan jaminan apalagi kepastian. Apabila negeri ini memang benar-benar menganut sistem demokrasi, maka rakyat akan lebih jauh lebih makmur dan merasakan keadilan disemua bidang. Kemanakah demokrasi akan berpihak? Demokrasi bukanlah semata-mata untuk dijanjikan saja, melainkan juga untuk membuat rakyat keluar dari masalah utama yaitu keluar dari kerterpurukan ekonomi.
Kenapa rakyat miskin menjadi tersingkir? Bukankah rakyat berhak ikut serta dalam demokrasi? Penyingkiran ini karena demokrasi dikemudikan oleh kaum kaya yang hanya memberikan uang dan modal pada upaya untuk memperoleh kekuasaan. Kelompok miskin menjadi tertindas karena demokrasi tidak begitu mementingkan kebutuhan-kebutuhan mereka. Saat ini demokrasi pancasila tidak dijalankan sesuai dengan pancasila karena dijalankan oleh orang-orang yang memiliki kepentingan sendiri didalamnya. Sebenarnya dimana demokrasi itu meletakkan keberpihakannya?
Semua kasus diatas menunjukkan kepada kita, kalau demokrasi memang bisa menjadikan rakyat sebagai korban. Padahal, rakyat yang sesungguhnya memegang kedaulatan. Banyak masalah yang menjadi rintangan bagi terpenuhnya tujuan demokrasi. Solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan membentuk suatu barisan rakyat yang bersatu untuk mengembalikan demokrasi kepada rakyat yang selama ini menjadi korban demokrasi. Seluruh rakyat diharapkan partisipasinya untuk ikut serta dalam hal ini. Diharapkan dengan adanya hal semacam ini, dapat mengetuk hati pemerintah untuk segera melaksanakan demokrasi dengan sebaik-baiknya, agar demokrasi benar-benar menjadi milik rakyat, dan rakyat dapat hidup dengan makmur.

Senin, 05 November 2012

Pahlawan yang Sering Terlupakan

*


Siapakah pejuang yang paling hebat dalam kehidupan ini? Menurut saya, pastinya kedua Orang Tua kita, sering kali kita melupakan jasa mereka. Padahal mereka merupakan pahlawan yang amat hebat dalam kehidupan ini. Perjuangan mereka seakan-akan tidak pernah ada matinya untuk melihat kebahagiaan anaknya. Meski kehidupan ini tidak seindah apa yang diharapan, bukan sebuah halangan bagi mereka untuk menampilkan indahnya hidup ini terhadap keluarga. Saya pribadi memang belum merasakan bagaimana menjadi orang tua, namun melihat perjuangan orang tua, saudara dan teman-teman yang sudah berkeluarga, saya cukup salut dengan perjuangan mereka untuk anak-anak dan keluarganya. Kasih sayang mereka terhadap keluarganya memang bukan main besarnya, seakan-akan mereka mempunyai kekuatan ekstra untuk mewujudkan sebuah kebahagaian.
Bagi orang tua, anak merupakan harta yang paling bermanfaat. Oleh karena itu, orang tua rela melakukan berbagai upaya untuk keberhasilan anak-anaknya. Apakah kalian sadar betapa besarnya perjuangan orang tua untuk kita? Mungkin, sebagian dari kita tidak pernah menyadari akan hal itu. Orang tua selalu berkorban jiwa raganya untuk mencarikan biaya sehari-hari dan selalu berdo’a siang malam untuk keselamatan dan keberhasilan buah hatinya. Mereka bekerja keras banting tulang hanya untuk membiayai kebutuhan hidup buah hatinya. Mereka berangkat bekerja pagi-pagi buta dan pulang kerja hingga larut malam, dan rela bertaruhan nyawa hanya demi kebahagiaan anaknya. Jerih payah orang tua yang diperoleh dengan kerja keras tersebut dikirimkan untuk keperlan pendidikan anaknya dan biaya untuk kebutuhan sehari-hari. Bahkan sering sebagian orang tua terpaksa menjual berbagai harta yang dimilikinya asalkan mereka mampu membiayai berbagai kebutuhan anaknya untuk melanjutkan pendidikan guna meningkatkan kualitas taraf hidup anak-anaknya. Tapi, apa terkadang kita pernah peduli akan hal itu? Yang kita tau hanya meminta uang dan bersenang-senang diluar sana tanpa tau penggorbanan yang telah dilakukan orang tua. Disinilah kita perlu memahami perjuangan yang mendalam terhadap pengorbanan orang tua.
Sebagian orang tua tidak mengharapkan apapun dari perjuangan yang dilakukannya, tetapi hanya sebuah kebanggaan baginya karena sudah mampu mendidik anak-anaknya lebih sukses darinya. Walaupun orang tua bekerja sebagai petani, jika anaknya sudah menjadi sarjana dan sukses, mereka tetap menjadi petani. Dan sekarang timbul pertanyaan bagaimana jikalau anak tidak belajar dengan tekun dan asyik dengan pergaulan yang tidak bermanfaat seperti asyik nongkrong di warung kopi, sibuk dengan pacaran dan asyik “online” facebook??? Apakah tidak akan mengecewakan orang tua dan membuat penyesalan yang tidak berujung. Itu sudah pasti. Oleh karena itu, perjuangan orang tua tentu tidak boleh disia-siakan, karena menyangkut dengan kesuksesan si anak. Orang tua selalu berupaya untuk mendorong anak-anaknya agar selalu sukses.
Sangat disayangkan sekali, apabila kita sebagai seorang anak hanya bisa menuntut dan meminta apa yang kita inginkan, tanpa melihat bagaimana kondisi orang tua. Sebenarnya  orang tua bersedih bukan karena tingkah laku sang anak yang bandel, namun orang tua  bersedih jika tidak mampu memenuhi tuntutan sang anak. Bahkan ada sebuah ucapan yang tak pernah saya lupakan yakni, “Ketika orang tua kaya, anak akan ikutan kaya dan senang, tapi ketika anak kaya, belum tentu orang tua ikutan kaya dan bahagia.” Orang tua memang tak pernah meminta sejumlah materi atau imbalan dalam bentuk apapun, mereka hanya menginginkan kasih sayang seorang anak terhadap mereka.
Oleh karena itu, bukan hanya guru saja yang menjadi pahlawan tanpa tanda jasa, tetapi orang tua juga pantas disebut sebagai PAHLAWAN TANPA TANDA JASA. Karena banyak sekali jasa dari orang tua yang telah dilakukan sehingga membuat anak-anaknya menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa. Kecintaan orang tua terhadap anak-anaknya memang tiada duanya, dan sangat disayangkan jika sampai hati kita tidak bisa melakukan sesuatu yang terbaik untuk orang tua kita. Yah setidaknya kita berusaha menjadi anak yang terbaik bagi orang tua kita. Dan untuk semuanya saja, sebelum kita menyesal nantinya, hargailah perjuangan orang tua kita meskipun sedikit, dan jangan sia-siakan mereka saat mereka masih ada untuk kita. Selalu sayangilah mereka, buatlah mereka selalu tersenyum dan jangan kecewakan mereka, karena keridhoan Allah tergantung kepada keridhoan kedua orang tua kita.
 

cursor

Free Heart Bow Arrow Cursors at www.totallyfreecursors.com

HeZtiEnd_PhoeNya ^_^ Copyright © 2010 Designed by Rinda's Template Inspirated by Ipietoon