Rabu, 05 Desember 2012

Pelanggaran HAM Berupa Kasus Bom Bali

*

HAM (Hak Asasi Manusia) adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun. HAM Sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa, bersifat kodrati, universal dan abadi, berkaitan dengan harkat dan martabat manusia. Sebagai warga negara yang baik kita harus menjunjung tinggi nilai HAM tanpa membeda-bedakan status, golongan, keturunan, jabatan, dan lain sebagainya.
Melanggar HAM merupakan suatu hal yang bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Hak Asasi Manusia memiliki wadah organisasi yang mengurus permasalahan seputar Hak Asasi Manusia yaitu Komnas HAM. Kasus pelanggaran HAM di Indonesia memang masih banyak yang belum terselesaikan atau tuntas sehingga diharapkan perkembangan dunia HAM di Indonesia dapat terwujud ke arah yang lebih baik. Salah satu contoh pelanggaran HAM di Indonesia adalah berupa kasus bom Bali.
Tragedi bom Bali I yang merenggut 202 nyawa dan 209 lainnya cedera, tidak hanya dari Indonesia, tapi juga dari negara lain. Korban terbanyak adalah warga Australia yang sedang berlibur di Bali. Hal ini juga sempat membuat hubungan Indonesia dengan Australia retak karena pemerintah kita tak kunjung berhasil mengeksekusi mati pelaku peledakan bom di Bali tersebut.
Sebenarnya, orang-orang yang terlibat dan sudah dihukum dalam kasus bom Bali I adalah korban yang sia-sia. Mereka adalah orang-orang yang sebenarnya tidak bersalah namun dipaksa untuk mengakui perbuatan yang sebenaranya tidak mereka lakukan. Pelaku dari bom Bali I sebenarnya tidak akan pernah dapat diungkapkan, karena menurut saya pelaku yang sebenarnya adalah bukan orang Indonesia.
Beberapa waktu sebelum meledaknya bom Bali I, Menteri Pertahanan Amerika Serikat pernah mengeluarkan pernyataan bahwa Indonesia adalah tempat yang paling potensial sebagai tempat bersembunyinya teroris. Pernyataan ini langsung dibantah secara keras oleh Presiden RI yang waktu itu dijabat oleh Ibu Megawati Soekarno Putri. Beliau menyatakan, bahwa Indonesia tidak pernah bersahabat dengan teroris. Teroris tidak akan pernah dapat bermukim dengan tenang di Indonesia. Untuk membuktikan bahwa pernyataan Menteri Pertahanan Amerika Serikat itu benar, maka Amerika mengirimkan orang-orangnya ke Indonesia untuk meneror bangsa Indonesia dengan bom yang maha dahsyat yaitu di daerah Bali. Siapakah sebenarnya pemilik bom jenis ini? Apakah mungkin seorang Imam Samudra atau para tersangka lain memiliki bom jenis ini?
Jika Imam Samudra adalah benar pelaku bom Bali I maka tidak akan pernah ada manusia sebodoh Imam Samudra yang sepertinya dengan sengaja meninggalkan KTP nya di TKP. Bayangkan jika anda seorang pencuri, mungkinkah anda tinggalkan jejak anda di rumah orang yang anda curi. Apalagi ini jelas jejak yang sangat akurat, KTP. Saya rasa tidak ada orang yang akan melakukan hal sebodoh itu. Jika Imam Samudra adalah seorang teroris maka sudah barang tentu Imam Samudra tak akan melakukan hal seceroboh itu dengan meninggalkan KTP nya di TKP. Mungkinkah KTP terjatuh dari dalam dompet sementara dompetnya tidak? Mungkinkah Imam Samudra masuk ke Sari Club dan memasang bom di dalamnya?
Saya yakin dan percaya Imam Samudra adalah orang Islam yang taat beragama. Tidak mungkin membawa bom ke dalam Sari Club. Setelah saya berpikir, saya lebih sependapat dengan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir yang menyatakan bahwa pelaku pemboman itu adalah CIA (Central Intelligence Agency). Tidak mungkin orang Indonesia memiliki bom jenis TNT kala itu. Orang Indonesia kala itu hanya mampu membuat bom rakitan yang ledakannya cuma bisa ngagetin kuda. Tidak mungkin dapat mengejutkan dunia. Jadi jelaslah sudah bahwa para pelaku yang sudah dihukum bukan pelaku yang sebenarnya.
Lalu mengapa kepolisian RI menangkap dan menjebloskan Imam Samudra ke dalam penjara? Apakah hal ini dilakukan semata-mata untuk sekedar menyelamatkan muka Indonesia dari pandangan miring Internasional. Jika Indonesia tidak dapat mengungkap kasus ini secara cepat, bayangkan, betapa malunya pemerintah kita jika tidak dapat mengungkapkan kasus ini. Mungkin karena itu semua maka dicarilah seorang kambing hitam yang paling pantas untuk dituduh sebagai pelaku. Tapi sialnya, pemerintah Indonesia terpengaruh oleh pengaruh Amerika yang sangat kuat bahwa teroris pastilah orang Islam. Maka ditangkaplah Imam Samudra yang kebetulan KTP nya ditemukan di TKP. Hal ini sangat tidak sesuai dengan HAM  yang ada di Indonesia
Untuk mengatasi kasus yang terjadi tersebut, menurut saya seharusnya perlu penyelesaian terhadap berbagai konflik di tanah air yang telah melahirkan berbagai tindakan kekerasan yang melanggar Hak Asasi Manusia, baik oleh sesama kelompok masyarakat yaitu dengan cara menyelesaikan akar permasalahan secara terencana, adil, dan menyeluruh. Hukum di Indonesia harus ditegakkan, sistem peradilan harus berjalan dengan baik dan adil, para pejabat penegak hukum harus memenuhi kewajiban tugas yang dibebankan kepadanya dengan memberikan pelayanan yang baik dan adil kepada masyarakat pencari keadilan, memberikan perlindungan kepada semua orang dalam rangka menegakkan hukum. Selain itu, perlu adanya kontrol dari masyarakat dan pengawasan dari lembaga politik terhadap upaya-upaya penegakan Hak Asasi Manusia yang dilakukan oleh pemerintah.
About The Author
Miss Rinda, just call me like that. I'm just ordinnary girl who love design and love to sharing anything. I live in Bandung, Indonesia. And nice to meet you guys :D
Share This
Subscribe Here

1 komentar:

Rio Prameswara on 30 Maret 2013 pukul 10.14 mengatakan...

Saya rasa penegakannya cukup adil. Bagaimana tidak? Barang bukti yg ditemukan berupa ktp. Pelaku memang sulit dipercaya bila meninggalkan barang bukti berupa ktp, tetapi toh bukan berarti tidak mungkin kan?

Selain itu, apakah ada dasar atau bukti bahwa CIA yg melakukan? Saya rasa jaman skrg ini tidak ada yg tidak mungkin ya, maka saya tidak sependapat dengan pernyataan anda "Tidak mungkin orang Indonesia memiliki bom jenis TNT kala itu". Anda mungkin tidak tahu bahwa di Indonesia ini sudah ada bbrp orang yang pandai merakit bom. Mengenai kata2 anda yg menyebutkan bahwa bomnya org Indonesia cuma bisa "ngagetin kuda", saya rasa itu cukup berlebihan, melihat bahwa kasus2 bom yg terjadi di Indonesia sudah cukup mampu meledakkan sebuah gedung.

Mengenai utusan amerika yg anda sebut:
1. apa pertahanan dan keamanan Indonesia selemah itu hingga bisa dimasuki orang asing sambil membawa bom yang anda katakan mahadasyat itu? Apakah bom sehebat itu sangat sulit terdeteksi?
2. apa motif amerika hingga ia perlu melakukan hal seperti sengaja membom indonesia? apakah ada keuntungan dari pemerintah amerika bila membom indonesia? atau anda mengasumsi bahwa pemerintah amerika cukup "kekanak-kanakan" utk balas dendam?
3. apakah anda punya dasar atau bukti yg kuat selain drpd "asumsi" anda sendiri bahwa utusan amerikalah yg benar2 melakukannya?

Mengenai masalah agama, saya rasa anda dengan jelas terlihat sangat subjektif dengan kalimat2 ini "Saya yakin dan percaya Imam Samudra adalah orang Islam yang taat beragama. Tidak mungkin membawa bom ke dalam Sari Club". Seharusnya anda mampu melihat scr objektif dimana anda tidak melihat dari pribadi orang tersebut, tetapi lebih kepada melihat fakta yg terjadi. Dan lagipula, apakah anda punya dasar yg kuat utk membuktikan bahwa Imam Samudra adalah orang Islam yg taat beragama? Apakah anda punya mata yg bisa mengawasinya 24jam Imam Samudra? Mungkin saja taat beribadah hanyalah sebuah formalitas agama yg digunakan utk membuat kedok seolah2 ia adalah org yg taat beragama. Saya sudah sering melihat org2 seperti itu, dimana org2 tersebut taat beragama tetapi kelakuan sehari2nya menunjukkan sebaliknya. Bagaimana dgn kasus2 ustad cabul? apakah agama Islam mengajarkan demikian? Tentulah tidak.

Posting Komentar

 

cursor

Free Heart Bow Arrow Cursors at www.totallyfreecursors.com

HeZtiEnd_PhoeNya ^_^ Copyright © 2010 Designed by Rinda's Template Inspirated by Ipietoon