Senin, 10 Desember 2012

Perubahan Kurikulum Baru di Indonesia

*
Perubahan kurikulum yang akan mulai diterapkan pada Juni 2013 ini tak henti mendapat hantaman dari berbagai pihak. Koalisi Pendidikan menolak rencana pemerintah mengubah kurikulum pendidikan yang rencananya dimulai tahun depan. Alasannya, perubahan kurikulum pendidikan cenderung dipaksakan, tidak dipersiapkan dengan baik, dan rentan penyelewengan.
Peneliti Indonesia Corruption Watch Bidang Pendidikan yang tergabung dalam Koalisi, Febri Hendri, mengatakan sudah ada rapat kerja yang digelar antara Kementerian Pendidikan dengan sejumlah penerbit buku di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, pada tanggal 3-6 Desember 2012. Pertemuan itu membahas penyusunan modul buku pelajaran sesuai kurikulum baru 2013. Febri menilai pertemuan itu janggal. Sebab, saat ini pemerintah masih melakukan uji publik di lima kota besar dan 33 kabupaten atau kota untuk menyerap masukan dari seluruh masyarakat. 
Mengapa kurikulum di Indonesia harus berubah seiring dengan bergantinya Menteri pendidikan? Hal tersebut dilakukan mungkin karena mengikuti perkembangan zaman, oleh karena itu kebutuhan yang terkait dengan kompetensi lulusan juga harus berubah, begitupula dengan proses pembelajarannya juga harus berubah. Saya sebagai mahasiswa menyadari akan hal tersebut. Tapi menurut saya, perubahan kurikulum tersebut tidak harus dilakukan secara tergesa-gesa.
Dalam perubahan kurikulum tersebut, harus memperhatikan beberapa faktor yang akan mempengaruhi sukses atau tidaknya perubahan kurikulum di Indonesia,diantaranyaadalah guru, manajemen sekolah, dan kesiapan buku. Kurikulum saja tidak akan  cukup. Bagaimana mungkin guru diminta untuk melakukan perubahan yang sangat mendasar kalau tidak dilengkapi dengan alat penunjang yaitu buku. Oleh karena itu bukunya sekarang juga harus disiapkan betul-betul.
Apabila kurikulum baru diterapkan atau diubah pada tahun depan, maka siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) pastinya akan diminta membeli buku baru dan hal tersebut justru membebani orangtua murid. Dan hal tersebut tidak sesuai dengan ucapan pemerintah yaitu bahwa adanya BOS atau gratis belajar untuk SD, SMP dan sederajatnya.
Menurut saya, bahwa perubahan kurikulum ini semestinya tidak dilakukan secara tergesa-gesa. Perubahan kurikulum inimenurut saya juga terkesan dipaksakan dan asal-asalan sehingga berakibat kepada para guru dan murid yang menjadi korban. Perubahan kuriulum ini juga tidak dapat menjamin pendidikan di Indonesia akan menjadi lebih baik.Sebelum mengubah kurikulum, pemerintah seharusnya terlebih dahulu melakukan riset dan evaluasi terhadap kurikulum sebelumnya. Bukan hanya itu, seharusnya pemerintah juga mendahulukan perbaikan kualitas guru, karena saat ini kualitas guru di Indonesia masih memprihatinkan. Yaitu dengan melakukan pelatihan-pelatihan kepada para Guru agar dapat menyesuaikan dan mengembangkan sesuai dengan perubahan-perubahan kurikulum yang akan diterapkan oleh pemerintah pada tahun depan.

Apa gunanya perubahan kurikulum kalau gurunya tidak mampu menyesuaikan? Kan, lebih baik gurunya disiapkan terlebih dahulu sambil menunggu hasil riset. Kalau kualitas guru sudah baik, sarana dan prasarana juga mendukung, baru kurikulum pengganti siap diterapkan.

Rabu, 05 Desember 2012

Pelanggaran HAM Berupa Kasus Bom Bali

*

HAM (Hak Asasi Manusia) adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun. HAM Sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa, bersifat kodrati, universal dan abadi, berkaitan dengan harkat dan martabat manusia. Sebagai warga negara yang baik kita harus menjunjung tinggi nilai HAM tanpa membeda-bedakan status, golongan, keturunan, jabatan, dan lain sebagainya.
Melanggar HAM merupakan suatu hal yang bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Hak Asasi Manusia memiliki wadah organisasi yang mengurus permasalahan seputar Hak Asasi Manusia yaitu Komnas HAM. Kasus pelanggaran HAM di Indonesia memang masih banyak yang belum terselesaikan atau tuntas sehingga diharapkan perkembangan dunia HAM di Indonesia dapat terwujud ke arah yang lebih baik. Salah satu contoh pelanggaran HAM di Indonesia adalah berupa kasus bom Bali.
Tragedi bom Bali I yang merenggut 202 nyawa dan 209 lainnya cedera, tidak hanya dari Indonesia, tapi juga dari negara lain. Korban terbanyak adalah warga Australia yang sedang berlibur di Bali. Hal ini juga sempat membuat hubungan Indonesia dengan Australia retak karena pemerintah kita tak kunjung berhasil mengeksekusi mati pelaku peledakan bom di Bali tersebut.
Sebenarnya, orang-orang yang terlibat dan sudah dihukum dalam kasus bom Bali I adalah korban yang sia-sia. Mereka adalah orang-orang yang sebenarnya tidak bersalah namun dipaksa untuk mengakui perbuatan yang sebenaranya tidak mereka lakukan. Pelaku dari bom Bali I sebenarnya tidak akan pernah dapat diungkapkan, karena menurut saya pelaku yang sebenarnya adalah bukan orang Indonesia.
Beberapa waktu sebelum meledaknya bom Bali I, Menteri Pertahanan Amerika Serikat pernah mengeluarkan pernyataan bahwa Indonesia adalah tempat yang paling potensial sebagai tempat bersembunyinya teroris. Pernyataan ini langsung dibantah secara keras oleh Presiden RI yang waktu itu dijabat oleh Ibu Megawati Soekarno Putri. Beliau menyatakan, bahwa Indonesia tidak pernah bersahabat dengan teroris. Teroris tidak akan pernah dapat bermukim dengan tenang di Indonesia. Untuk membuktikan bahwa pernyataan Menteri Pertahanan Amerika Serikat itu benar, maka Amerika mengirimkan orang-orangnya ke Indonesia untuk meneror bangsa Indonesia dengan bom yang maha dahsyat yaitu di daerah Bali. Siapakah sebenarnya pemilik bom jenis ini? Apakah mungkin seorang Imam Samudra atau para tersangka lain memiliki bom jenis ini?
Jika Imam Samudra adalah benar pelaku bom Bali I maka tidak akan pernah ada manusia sebodoh Imam Samudra yang sepertinya dengan sengaja meninggalkan KTP nya di TKP. Bayangkan jika anda seorang pencuri, mungkinkah anda tinggalkan jejak anda di rumah orang yang anda curi. Apalagi ini jelas jejak yang sangat akurat, KTP. Saya rasa tidak ada orang yang akan melakukan hal sebodoh itu. Jika Imam Samudra adalah seorang teroris maka sudah barang tentu Imam Samudra tak akan melakukan hal seceroboh itu dengan meninggalkan KTP nya di TKP. Mungkinkah KTP terjatuh dari dalam dompet sementara dompetnya tidak? Mungkinkah Imam Samudra masuk ke Sari Club dan memasang bom di dalamnya?
Saya yakin dan percaya Imam Samudra adalah orang Islam yang taat beragama. Tidak mungkin membawa bom ke dalam Sari Club. Setelah saya berpikir, saya lebih sependapat dengan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir yang menyatakan bahwa pelaku pemboman itu adalah CIA (Central Intelligence Agency). Tidak mungkin orang Indonesia memiliki bom jenis TNT kala itu. Orang Indonesia kala itu hanya mampu membuat bom rakitan yang ledakannya cuma bisa ngagetin kuda. Tidak mungkin dapat mengejutkan dunia. Jadi jelaslah sudah bahwa para pelaku yang sudah dihukum bukan pelaku yang sebenarnya.
Lalu mengapa kepolisian RI menangkap dan menjebloskan Imam Samudra ke dalam penjara? Apakah hal ini dilakukan semata-mata untuk sekedar menyelamatkan muka Indonesia dari pandangan miring Internasional. Jika Indonesia tidak dapat mengungkap kasus ini secara cepat, bayangkan, betapa malunya pemerintah kita jika tidak dapat mengungkapkan kasus ini. Mungkin karena itu semua maka dicarilah seorang kambing hitam yang paling pantas untuk dituduh sebagai pelaku. Tapi sialnya, pemerintah Indonesia terpengaruh oleh pengaruh Amerika yang sangat kuat bahwa teroris pastilah orang Islam. Maka ditangkaplah Imam Samudra yang kebetulan KTP nya ditemukan di TKP. Hal ini sangat tidak sesuai dengan HAM  yang ada di Indonesia
Untuk mengatasi kasus yang terjadi tersebut, menurut saya seharusnya perlu penyelesaian terhadap berbagai konflik di tanah air yang telah melahirkan berbagai tindakan kekerasan yang melanggar Hak Asasi Manusia, baik oleh sesama kelompok masyarakat yaitu dengan cara menyelesaikan akar permasalahan secara terencana, adil, dan menyeluruh. Hukum di Indonesia harus ditegakkan, sistem peradilan harus berjalan dengan baik dan adil, para pejabat penegak hukum harus memenuhi kewajiban tugas yang dibebankan kepadanya dengan memberikan pelayanan yang baik dan adil kepada masyarakat pencari keadilan, memberikan perlindungan kepada semua orang dalam rangka menegakkan hukum. Selain itu, perlu adanya kontrol dari masyarakat dan pengawasan dari lembaga politik terhadap upaya-upaya penegakan Hak Asasi Manusia yang dilakukan oleh pemerintah.

Selasa, 27 November 2012

Apakah Otonomi Daerah di Indonesia Sudah Berjalan dengan Baik?

*
Otonomi daerah selama ini masih menjadi primadona untuk diperbincangkan, terlebih pada Negara kesatuan seperti Indonesia yang menganut demokrasi, sudah selayaknya untuk memberikan kewenangan kepada daerah supaya terjadi kesetaraan antar daerah. Namun dalam pelaksanaannya, otonomi daerah banyak mengalami kendala, sehingga menjadi hambatan dalam pelaksanaan otonomi daerah.
Dari aspek social budaya, kebijakan otonomi daerah merupakan pengakuan terhadap keanekaragaman daerah, baik itu suku bangsa, agama, nilai-nilai sosial, dan budaya serta potensi lainnya yang terkandung di daerah. Pengakuan pusat terhadap keberagaman daerah merupakan suatu nilai penting bagi eksistensi daerah. Dengan pengakuan tersebut, daerah akan merasa setara dan sejajar dengan suku bangsa lainnya, hal inia kan sangat berpengaruh terhadap upaya mempersatukan bangsa dan negara.
Otonomi daerah telah memberikan kewenangan yang cukup luas kepada pemerintah daerah untuk membangun daerahnya sesuai dengan visi masing-masing daerah. Kesempatan ini seharusnya dapat dimanfaatkan pemerintah daerah untuk meningkatkan peran masyarakat agar pembangunan yang dilakukan benar-benar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Keberadaan otonomi daerah seharusnya membuat pembangunan di Indonesia menjadi lebih baik dan berdampak besar terhadap kesejahteraan masyarakatnya. Dengan sernangat otonomi tersebut, pemerintah daerah hendaknya memberikan peluang yang besar kepada masyarakat agar berpartisipasi dalam pembangunan karena tujuan otonomi daerah itu sendiri adalah untuk mempercepat tercapainya kesejahteraan rakyat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat.
Delapan tahun sejak banyak kewenangan pemerintah pusat dilimpahkan ke daerah, ternyata lebih banyak mengecewakan daripada memuaskan. Mengecewakan, karena tujuan utama otonomi daerah justru semakin jauh dari pencapaian. Sementara itu, segi negatif lebih banyak, diantaranya tumbuh suburnya korupsi di daerah-daerah, terjadinya persaingan tidak sehat di daerah-daerah. 
Otonomi dilakukan juga dengan harapan agar daerah memiliki daya saing dan keunggulan lokal. Akan tetapi, bersama berpindahnya kewenangan pusat ke daerah, nyatanya tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat masih jauh dari tercapai. Buktinya, jumlah orang miskin tidak menurun. Yang juga memprihatinkan adalah bersama berpindahnya pengelolaan anggaran negara dari pusat ke daerah, berpindah pula praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Kasus-kasus korupsi yang semula lebih sering terungkap di pusat, kini menjadi fenomena yang terjadi di daerah-daerah.
Menurut saya, agar otonomi daerah bisa terlaksana dengan baik, sebaiknya kepala daerah harus dikontrol dan meningkatkan standar pelayanan publik di daerahnya. Begitu pula Kepala daerah tingkat propinsi, Gubernur, adalah wakil pemerintah pusat, sebaiknya tidak dipilih tetapi diangkat oleh presiden, sehingga ada loyalitas ke pemerintah pusat.
Otonomi daerah sangat juga sangat penting menurut saya, karena biar bagaimanapun pemerintah pusat punya porsi tersendiri dalam menangani berbagai problem yang ada di berbagai daerah . Peraturan yang mengesampingkan pemerintah daerah pada beberapa kebijakan seharusnya diperbarui agar pemerintah daerah benar-benar mandiri dan benar- dapat menggunakan wewenangnya untuk dapat menyejahterakan dan menambah pendapat daerah.

Kamis, 22 November 2012

Gambaran Sistem Demokrasi di Indonesia

*

Demokrasi yang dianut di Indonesia, yaitu demokrasi berdasarkan Pancasila. Demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang bersumber pada falsafah dan kepribadian bangsa Indonesia, perwujudannya ditentukan dalam pembukaan UUD 1945. Penulis merasa, bahwa sistem demokrasi di Indonesia tengah macet sekarang ini. Banyak sekali kelemahan dalam sistem ini. Keberadaan partai politik yang tidak bermoral dan media yang kurang kritis dapat memperburuk pelaksanaan demokrasi.
Salah satu contohnya yaitu penyingkiran rakyat miskin karena demokrasi di kuasai oleh kaum kaya raya. Peran rakyat miskin saat ini semakin tertindas serta terjadi banyak penggusuran di negeri ini. Pada saat sekarang sering kita saksikan penguasa yang senang melakukan penggusuran terhadap rakyat kecil. Awal-awalnya mereka melakukan penggusuran itu untuk ketertiban dan keamanan. Namun, lama-kelamaan penggusuran yang dilakukan mulai tampak motif ekonominya. Pemerintah lebih memilih memberikan lahan kepada penguasa untuk membangun Mall-mall dari pada memberikan tempat untuk berdagang. Pemerintah lebih memilih membangun stadion olahraga yang megah dan luas daripada memperbaiki jalan kampung. Pemerintah saat ini juga memberikan izin untuk pembuatan gedung DPR dengan dana triliunan, sementara masih banyak rakyat miskin di negeri ini. pemerintah tidak pernah menghiraukan peran rakyat kecil. 
Banyak rakyat miskin yang kehilangan tempat tinggalnya akibat dari penggusuran yang dilakukan pemerintah dan penguasa. Selain itu, layanan publik yang memang semakin banyak didirikan, seperti sekolah maupun rumah sakit. Akan tetapi, layanan ini makin sulit untuk dijangkau karena harganya jauh dari jangkauan rakyat. Demokrasi disini lebih sering mentelantarkan rakyat kecil. Saat ini orang-orang yang kaya ini menjadi penguasa baru dalam demokrasi. Sementara rakyat miskin menjadi tertindas. Menurut saya, bahwa demokrasi memang bukan untuk rakyat, sebab rakyat yang harusnya mendapatkan perhatian khusus, nyatanya malah ditelantarkan.
Bohong besar, jika demokrasi kemudian mempunyai harapan akan memakmurkan rakyat. Karena memang belum ada bukti yang memberikan jaminan apalagi kepastian. Apabila negeri ini memang benar-benar menganut sistem demokrasi, maka rakyat akan lebih jauh lebih makmur dan merasakan keadilan disemua bidang. Kemanakah demokrasi akan berpihak? Demokrasi bukanlah semata-mata untuk dijanjikan saja, melainkan juga untuk membuat rakyat keluar dari masalah utama yaitu keluar dari kerterpurukan ekonomi.
Kenapa rakyat miskin menjadi tersingkir? Bukankah rakyat berhak ikut serta dalam demokrasi? Penyingkiran ini karena demokrasi dikemudikan oleh kaum kaya yang hanya memberikan uang dan modal pada upaya untuk memperoleh kekuasaan. Kelompok miskin menjadi tertindas karena demokrasi tidak begitu mementingkan kebutuhan-kebutuhan mereka. Saat ini demokrasi pancasila tidak dijalankan sesuai dengan pancasila karena dijalankan oleh orang-orang yang memiliki kepentingan sendiri didalamnya. Sebenarnya dimana demokrasi itu meletakkan keberpihakannya?
Semua kasus diatas menunjukkan kepada kita, kalau demokrasi memang bisa menjadikan rakyat sebagai korban. Padahal, rakyat yang sesungguhnya memegang kedaulatan. Banyak masalah yang menjadi rintangan bagi terpenuhnya tujuan demokrasi. Solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan membentuk suatu barisan rakyat yang bersatu untuk mengembalikan demokrasi kepada rakyat yang selama ini menjadi korban demokrasi. Seluruh rakyat diharapkan partisipasinya untuk ikut serta dalam hal ini. Diharapkan dengan adanya hal semacam ini, dapat mengetuk hati pemerintah untuk segera melaksanakan demokrasi dengan sebaik-baiknya, agar demokrasi benar-benar menjadi milik rakyat, dan rakyat dapat hidup dengan makmur.

Senin, 05 November 2012

Pahlawan yang Sering Terlupakan

*


Siapakah pejuang yang paling hebat dalam kehidupan ini? Menurut saya, pastinya kedua Orang Tua kita, sering kali kita melupakan jasa mereka. Padahal mereka merupakan pahlawan yang amat hebat dalam kehidupan ini. Perjuangan mereka seakan-akan tidak pernah ada matinya untuk melihat kebahagiaan anaknya. Meski kehidupan ini tidak seindah apa yang diharapan, bukan sebuah halangan bagi mereka untuk menampilkan indahnya hidup ini terhadap keluarga. Saya pribadi memang belum merasakan bagaimana menjadi orang tua, namun melihat perjuangan orang tua, saudara dan teman-teman yang sudah berkeluarga, saya cukup salut dengan perjuangan mereka untuk anak-anak dan keluarganya. Kasih sayang mereka terhadap keluarganya memang bukan main besarnya, seakan-akan mereka mempunyai kekuatan ekstra untuk mewujudkan sebuah kebahagaian.
Bagi orang tua, anak merupakan harta yang paling bermanfaat. Oleh karena itu, orang tua rela melakukan berbagai upaya untuk keberhasilan anak-anaknya. Apakah kalian sadar betapa besarnya perjuangan orang tua untuk kita? Mungkin, sebagian dari kita tidak pernah menyadari akan hal itu. Orang tua selalu berkorban jiwa raganya untuk mencarikan biaya sehari-hari dan selalu berdo’a siang malam untuk keselamatan dan keberhasilan buah hatinya. Mereka bekerja keras banting tulang hanya untuk membiayai kebutuhan hidup buah hatinya. Mereka berangkat bekerja pagi-pagi buta dan pulang kerja hingga larut malam, dan rela bertaruhan nyawa hanya demi kebahagiaan anaknya. Jerih payah orang tua yang diperoleh dengan kerja keras tersebut dikirimkan untuk keperlan pendidikan anaknya dan biaya untuk kebutuhan sehari-hari. Bahkan sering sebagian orang tua terpaksa menjual berbagai harta yang dimilikinya asalkan mereka mampu membiayai berbagai kebutuhan anaknya untuk melanjutkan pendidikan guna meningkatkan kualitas taraf hidup anak-anaknya. Tapi, apa terkadang kita pernah peduli akan hal itu? Yang kita tau hanya meminta uang dan bersenang-senang diluar sana tanpa tau penggorbanan yang telah dilakukan orang tua. Disinilah kita perlu memahami perjuangan yang mendalam terhadap pengorbanan orang tua.
Sebagian orang tua tidak mengharapkan apapun dari perjuangan yang dilakukannya, tetapi hanya sebuah kebanggaan baginya karena sudah mampu mendidik anak-anaknya lebih sukses darinya. Walaupun orang tua bekerja sebagai petani, jika anaknya sudah menjadi sarjana dan sukses, mereka tetap menjadi petani. Dan sekarang timbul pertanyaan bagaimana jikalau anak tidak belajar dengan tekun dan asyik dengan pergaulan yang tidak bermanfaat seperti asyik nongkrong di warung kopi, sibuk dengan pacaran dan asyik “online” facebook??? Apakah tidak akan mengecewakan orang tua dan membuat penyesalan yang tidak berujung. Itu sudah pasti. Oleh karena itu, perjuangan orang tua tentu tidak boleh disia-siakan, karena menyangkut dengan kesuksesan si anak. Orang tua selalu berupaya untuk mendorong anak-anaknya agar selalu sukses.
Sangat disayangkan sekali, apabila kita sebagai seorang anak hanya bisa menuntut dan meminta apa yang kita inginkan, tanpa melihat bagaimana kondisi orang tua. Sebenarnya  orang tua bersedih bukan karena tingkah laku sang anak yang bandel, namun orang tua  bersedih jika tidak mampu memenuhi tuntutan sang anak. Bahkan ada sebuah ucapan yang tak pernah saya lupakan yakni, “Ketika orang tua kaya, anak akan ikutan kaya dan senang, tapi ketika anak kaya, belum tentu orang tua ikutan kaya dan bahagia.” Orang tua memang tak pernah meminta sejumlah materi atau imbalan dalam bentuk apapun, mereka hanya menginginkan kasih sayang seorang anak terhadap mereka.
Oleh karena itu, bukan hanya guru saja yang menjadi pahlawan tanpa tanda jasa, tetapi orang tua juga pantas disebut sebagai PAHLAWAN TANPA TANDA JASA. Karena banyak sekali jasa dari orang tua yang telah dilakukan sehingga membuat anak-anaknya menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa. Kecintaan orang tua terhadap anak-anaknya memang tiada duanya, dan sangat disayangkan jika sampai hati kita tidak bisa melakukan sesuatu yang terbaik untuk orang tua kita. Yah setidaknya kita berusaha menjadi anak yang terbaik bagi orang tua kita. Dan untuk semuanya saja, sebelum kita menyesal nantinya, hargailah perjuangan orang tua kita meskipun sedikit, dan jangan sia-siakan mereka saat mereka masih ada untuk kita. Selalu sayangilah mereka, buatlah mereka selalu tersenyum dan jangan kecewakan mereka, karena keridhoan Allah tergantung kepada keridhoan kedua orang tua kita.

Selasa, 23 Oktober 2012

Pendidikan di Indonesia

*

Pendidikan adalah tugas negara yang paling penting dan merupakan kunci bagi bangsa yang ingin maju dan unggul dalam persaingan global. Syarat dasar bagi terbentuknya peradaban yang lebih baik yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Menurut saya tentang pendidikan di Indonesia, belum tercapai sesuai tujuan yang diharapkan dan diprogramkan pemerintah, dikarenakan sistem pendidikan kita sering berubah-ubah.
Realitas pendidikan di Indonesia masih memiliki banyak masalah dan jauh dari harapan, bahkan jauh tertinggal dari Negara-negara lain. Pendidikan di Indonesia saat ini masih belum bisa di nilai maksimal. Yang kita rasakan sekarang adalah adanya ketertinggalan di dalam mutu pendidikan, baik pendidikan formal maupun informal. Dengan adanya tujuan pendidikan yang ada, apakah tujuan pendidikan sudah dapat dirasakan bagi peserta didik ataukah belum?
Menurut saya, Pendidikan di Indonesia pada saat ini bukan untuk mencerdaskan bangsa, akan tetapi hanya mendidik individu agar memiliki ketajaman otak atau kemampuan berpikir (membuat orang menjadi pandai saja). Sementara itu, pendidikan watak dan karakter sangat diabaikan, sehingga terjadi kemerosotan moral dan etika di tengah kehidupan masyarakat Indonesia seperti banyak pelajar yang melakukan tawuran, narkoba, free sex dll. Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain rendahnya kualitas guru, mahalnya biaya pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan yang kurang memadai dan lain sebagainya.
Memang benar, pendidikan saat ini sangat memprihatinkan, bahkan pendidikan di Indonesia saat ini dapat dikatakan gagal. Hal ini terlihat dari begitu tingginya tingkat pengangguran di Indonesia. Kini para pengangguran bukan hanya para pengangguran yang tidak berpendidikan tinggi, namun banyak juga para pengangguran yang mengenyam pendidikan tinggi. Di saat pendidikan di Indonesia dianggap mengalami kegagalan, sebagian besar masyarakat sibuk menyalahkan pemerintah. Benarkan kegagalan ini merupakan kesalahan pemerintah sepenuhhnya?
Menurut saya itu tidak benar. Jika masyarakat menilai bahwa pemerintah sudah gagal mencapai tujuan pendidikan, mengapa sebagai warga masyarakat yang baik, kita tidak berusaha untuk ikut andil dalam memperbaiki kegagalan-kegagalan pendidikan yang telah terjadi? Andai saja masyarakat juga ikut andil untuk membebaskan Indonesia dari kegagalan pendidikan, saya kira kegagalan akan mulai berkurang.
Pendidikan memang telah menjadi penopang dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia untuk pembangunan bangsa. Oleh karena itu, kita seharusnya dapat meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia agar tidak kalah bersaing dengan Sumber Daya Manusia di negara-negara lain. 

Senin, 15 Oktober 2012

Situs Jaringan Facebook

*

Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan teknologi masa kini tak dapat dibendung lagi. Teknologi merupakan suatu sarana yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dalam rentang waktu yang terbilang sangat  singkat, kemajuan teknologi bisa terlihat sangat jelas. Misalnya, HP sebagai alat komunikasi, dan pada saat ini kita dapat mencari informasi lebih cepat melalui internet. Kemajuan teknologi ini membawa banyak dampak terhadap berbagai aspek kehidupan di dunia.
Pada zaman modern seperti saat ini, sudah tidak asing lagi bagi kita tentang adanya internet dan berbagai jaringan situs pertemanan melalui dunia maya. Misalnya; Facebook, Twitter, Blogger, wordprees, dan masih banyak lagi. Untuk sekarang, saya hanya akan membahas tentang Facebook saja. Siapa yang tidak mengenal Facebook pada zaman ini? Tidak hanya digunakan oleh kaum remaja dan dewasa saja, bahkan anak-anak yang masih dibawah umur saja sekarang sudah mempunyai akun Facebook.
Bayangkan, betapa kentalnya pengaruh Facebook di lingkungan sekitar kita. Saya berfikir, apakah berguna bagi anak yang masih dibawah umur memiliki akun Facebook? Bukankah, sudah sering kita mendengar banyak kasus kriminal yang terjadi akibat Facebook? Apakah Facebook berguna untuk kita? Sejujurnya, situs pertemanan Facebook ini cukup penting untuk kita. Facebook sebenarnya juga bisa dibilang hanya sebagai alat untuk berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang lain, untuk  berbagi ilmu ataupun pengalaman-pengalaman, bisa juga untuk mencari teman-teman kita di sekolah dahulu atau bahkan mencari nafkah melalui Facebook . Banyak manfaat yang kita peroleh dari Facebook. Tapi mungkin sekarang orang salah sedikit mengerti tentang arti facebook itu sendirinya.
Apakah kita pernah melihat dampak negatifnya? Misalnya, kriminalitas yang meningkat seperti yang kita tahu bahwa pada saat sekarang ini banyak berita yang memberitakan banyaknya orang hilang, akibat bertemu dengan seseorang yang belum kita kenal melalui Facebook. Rata-rata yang hilang adalah para gadis ABG. Banyak orang tua yang mengeluh akibat kehilangan anaknya. Kondisi seperti ini sangatlah memprihatinkan.
 Lalu dampak negatif yang lainnya adalah pencemaran nama baik. Selain itu juga dapat mengakibatkan kecanduan Facebook yang tidak bagus, seperti saja sebagian Mahasiswa pada saat ini, mereka lebih mementingkan membaca status Facebook daripada harus membaca buku pelajaran mereka.
Saya tidak menyalahkan adanya Facebook, karena saya sendiri memiliki akun Facebook. Tetapi, jika kita terlalu banyak dalam pemakaian Facebook, dapat berakibat fatal bagi diri kita sendiri. Kita tidak bisa menyalahkan mengapa Facebook itu harus muncul. Yang harus kita salahkan adalah orang-orang yang mengambil kesempatan yang jahat melalui Facebook. Jadi, menurut saya, penting atau tidaknya Facebook, dan buruk atau tidaknya Facebook itu tergantung kepada individu masing-masing.
Sebenarnya hal-hal negatif seperti itu dapat kita hindari, misalnya jangan mudah terpengaruh rayuan orang lain, tidak menampilkan foto yang di rasa kurang sopan, lebih berhati-hati dalam berkomunikasi dengan orang lain, apabila diajak bertemu dengan orang yang belum kita kenal sebaiknya jangan dihiraukan dan lain sebagainya. Semoga bermanfaat .^-^.
 

cursor

Free Heart Bow Arrow Cursors at www.totallyfreecursors.com

HeZtiEnd_PhoeNya ^_^ Copyright © 2010 Designed by Rinda's Template Inspirated by Ipietoon